5 Cara Mengatasi Masalah Hidup

Posted by


Kehidupan manusia penuh dengan dinamika dan berbagai kejadian yang terus bergulir. Dari adanya dinamika kehidupan manusia, pasti akan kita temukan masalah-masalah yang terkandung di dalamnya. Ya, kita merupakan manusia yang hidup, selama kita hidup wajarlah kalau kita menemui adanya masalah karena itu adalah bagian dari dinamika kehidupan. Kalau kita tidak mempunyai masalah berarti kita sudah tidak hidup lagi. Benar tidak?

Banyak dari rekan saya menanggapi bahwa, “ya memang, selama kita hidup memang kita pasti menemui masalah, semua orang juga tau, kamu ga usah ngasih tau juga saya ngerti kok kalau dalam hidup itu pasti menemui masalah, banyak orang juga tau kok kalau selama dia hidup dia pasti menemui masalah, tapi kenapa tetap saja dalam kenyataan banyak orang yang masuk dalam kondisi frustasi dengan keadaan yang ditimbulkan karena masalahnya?”

Masuk akal juga ya? Trus gimana donk jadinya? Apakah kita hanya bisa bilang kepada orang yang frustasi itu: yah itu sih DL (Derita Loe)?“. Wah kejam banget dunia yah kalo seperti itu.
Bicara soal masalah, sebenarnya mau tidak mau kita memang harus sadar dulu kalau datangnya suatu masalah adalah suatu hal yang wajar selama kita hidup. Mungkin banyak yang terjadi banyak orang tahu itu tapi tidak semua orang sadar itu. Jika pada dasarnya mereka sadar bahwa adanya masalah merupakan sesuatu hal yang wajar bukankah minimal mereka tidak akan sampai frustasi? Namun memang persoalannya tidak hanya sampai di situ. Sadar bahwa setiap manusia memiliki masalah, tidak cukup untuk dapat menjalani hidup dengan penuh gairah, kegembiraan, dan kedamaian serta ketenangan hidup.

Ada beberapa hal yang dapat kita coba terapkan untuk menghadapi masalah hidup agar walaupun kita mengalami masalah, kita tetap dapat merasakan bertapa luar biasa indahnya hidup ini, kita tetap dapat hidup dengan penuh semangat dan kegembiraan.

1. Ubah persepsi mengenai fenomena “masalah” Kata “masalah” sebenarnya mewakili suatu keadaan di mana sebagai manusia kita berada dalam level emosi yang “kurang berdaya”. Mungkin akan berbeda jika kita mengganti kata “masalah” itu dengan “tantangan”. Bagaimana perasaan kita? Kita bisa berada dalam kondisi emosi yang berbeda ketika mendengar kata “tantangan” dibandingkan dengan kata “masalah”.

Dengan mengubah persepsi kita tentang fenomena “masalah” tersebut, kita justru lebih dapat menghadapi hidup ini lebih hidup. Kita tidak lagi masuk dalam kondisi emosi yang “kurang berdaya” kita justru bisa melihat hidup ini sesuatu hal yang menarik untuk kita selesaikan. Tantangan dalam suatu kadar tertentu akan menjadikan menusia bisa lebih menikmati hidup, lebih berprestasi daripada tidak adanya tantangan sama sekali. Ya, lalu kalau kadar tantangannya kebanyakan gimana dong? Mungkin ketika kita mengalami hal ini, kita dapat mempertimbangkan untuk melakukan..

2. Isi atau penuhi pikiran dengan segala hal yang positif, membangun, dan menggembirakan. Kalau kita mau mencoba memperhatikan, segala persepsi, cara kita memandang hidup, cara kita bertindak, cara kita menanggapi suatu kejadian sehari-hari sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang ada dalam pikiran kita. Sayangnya banyak dari kita yang mungkin secara tidak sadar telah mengisi pikiran kita dengan hal-hal yang kurang membangun.

Hal ini dapat kita dapatkan dari program atau acara televisi yang kita saksikan, buku-buku yang kita baca, atau pun berbagai aktivitas dan program yang kita lakukan yang sebenarnya di dalamnya terdapat banyak hal-hal yang seharusnya tidak kita pelihara. Sayangnya banyak program dan acara yang menampilkan adanya suatu kondisi yang penuh dengan masalah, penuh dengan bencana, penuh dengan kesedihan, yang dimaksudkan agar para audiens semakin penasaran dengan kesedihan apa yang selanjutnya akan diterima oleh suatu figure yang dikisahkan dalam program tersebut, dan sayangnya lagi banyak orang yang menikmati program tersebut.

Sangat jarang adanya program dan acara yang ditampilkan kepada kita ialah mengenai suatu kisah inspiratif yang mengkisahkan tentang pencapaian suatu tujuan yang penuh kemenangan, yang menyegarkan pikiran kita, sehingga ketika dihadapkan pada situasi dunia nyata dimana memang harus menghadapi suatu masalah, persepsi yang digunakan dalam menghadapinya seolah-olah masalah tersebut sangat besar, dan tidak banyak yang dapat diperbuat.
Jadi, mungkin kita dapat membiasakan diri untuk memberi “makan” pikiran kita dengan “makanan-makanan yang bergizi”, bukan dengan berbagai macam “racun” sehingga walaupun kita menghadapi tantangan yang mungkin besar, kita bisa mengelola pikiran kita kearah yang benar sehingga tidak perlu menganggap tantangan itu besar dan diluar kendali kita. Hal ini bisa menjadi sangat relatif.

3. Belajar untuk memahami dan mengerti bahwa tantangan ada bukan untuk menjatuhkan dan membuat kita terpuruk, melainkan untuk menjadikan kita pribadi yang lebih matang. Sangat banyak tokoh dunia yang berhasil mencapai kemenangan dalam hidupnya memiliki latar belakang hidup yang sangat menyedihkan, namun mereka bisa menjawab bahwa pada akhirnya mereka memiliki kualitas kehidupan yang luar biasa.
Mungkin kita perlu sama-sama memahami bahwa sebenarnya tantangan itu ada bukan untuk membuat kita semakin tidak berdaya tetapi untuk semakin memperkuat mental dan kapasitas kita dalam menghadapi sesuatu. Hal ini hanya dapat kita lakukan jika terlebih dulu kita membersihkan pikiran kita dari hal-hal yang kurang membangun dan memberdayakan, sehingga kita bisa melihat tantangan dari kacamata yang berbeda.

4. Miliki visi untuk melakukan perubahan. Setelah mengetahui dan memahami keberadaan hidup kita saat menghadapi tantangan, kita perlu memiliki tujuan untuk mengubah hidup kita ke arah suatu kehidupan yang memang kita inginkan, kita perlu belajar menyadari bahwa hidup tidak seburuk yang kita pikirkan, bahwa masih banyak hal yang bisa kita kendalikan, bahwa banyak hal yang bisa kita raih sebenarnya dalam hidup. Kita perlu menyusun suatu rancangan tindakan yang akan kita lakukan untuk menuju tujuan kita. Ini bisa terjadi ketika kita sudah benar-benar memahami apa tujuan dari tantangan yang selama ini kita alami.

5. Nikmatilah hidup, bersyukur, dan bergembiralah!!! Pada akhirnya ketika kita sudah mengubah persepsi dan memahami suatu fenomena “masalah”, memenuhi pikiran kita dengan hal-hal yang positif dan menggembirakan, kita juga telah belajar memahami apa tujuan dari suatu “tantangan” (nama lain untuk “masalah”), dan memiliki visi untuk melakukan perubahan, kita perlu menyadari bahwa kita bisa menikmati hidup dengan kondisi apapun, toh kalau kita tidak puas dengan kondisi hidup kita sekarang, kita sudah memutuskan untuk melakukan rencana untuk perubahan kan.
Selanjutnya tugas kita tinggal bersyukur dengan keberadaan kita sekarang. Banyak hal yang kita bisa syukuri dalam hidup kita setelah kita memahami makna dari segala yang kita alami dalam hidup.
Mari kita sama-sama mencoba untuk belajar menerapkannya dalam kehidupan kita.

» Anda suka postingan ini? Silahkan di link back dengan mengcopy kode dibawah gan.

» Luangin waktu 5 detik donk gan buat share postingan ini.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 14.22

0 komentar:

Archive